ELZA
Disastalk merupakan program kajian rutin yang membahas isu-isu kebencanaan dan peran Muhammadiyah dalam kebencanaan. Disastalk menjadi salah satu agenda dari Divisi Riset dan Keilmuan Periode 2023-2025. Nama Disastalk sendiri, pertama kali dicetuskan oleh Mutiara, selaku bagian dari divisi riset dan keilmuan. Program ini lahir dan terus diusahakan karena didukung para pembina dan pengurus Maharesigana, dengan tujuan untuk memperkaya pengetahuan anggota Maharesigana dan masyarakat luas, terkait suatu fenomena bencana yang nyata dan sedang terjadi.
Disastalk pertama kali diadakan secara luring di Cafe Container UMM untuk membahas tentang isu perlindungan anak dalam situasi bencana. Wahyudi Kurniawan, S.H., M.H.Li selaku dosen fakultas hukum dan salah satu pembina Maharesigana menjadi pengisi materi yang mengangkat isu ini berdasarkan kenyataan bahwa kebijakan yang mengatur tentang perlindungan anak di saat situasi bencana masih kurang melindungi. Selain itu, dalam Disastalk #1 ini dibahas pula perihal asesmen dan intervensi terhadap anak, serta kurikulum pendidikan darurat yang menjadi saran membangun untuk kesejahteraan anak dalam situasi bencana.
Disastalk #2 dan #3 diadakan untuk membahas konflik Palestina dan Israel, sebagai konflik yang sulit terselesaikan. Melihat masyarakat Indonesia yang terus mengencangkan dukungannya untuk kebebasan dan kesejahteraan Palestina, Disastalk diharapkan menjadi angin segar yang dapat membahas isu ini, dari sisi sejarah, politik dan ekonomi modern, peran relawan Muhammadiyah, dan apa yang bisa kita lakukan sebagai masyarakat. Dimana Disastalk #2 dan #3 ini diisi oleh tiga pemateri yakni, Ruli Inayah selaku Dosen Hubungan Internasional, Abdoel Malik selaku pengurus MDMC PP dan relawan EMT, serta Pradana Boy selaku dosen Hukum Keluarga Islam. Dengan diadakannya Disastalk bertemakan Konflik Palestina dan Israel, Masyarakat yang menjadi audiens dapat memahami lebih dalam dan tahu seluk-beluk pembelaan yang digunakannya.